Minggu, 11 Maret 2012



1.     Pendahuluan
 
1.
Secara teknis dan singkat dapat dikatakan, Linux adalah suatu sistem operasi yang bersifat multi user dan multitasking, yang dapat berjalan di berbagai platform, termasuk prosesor INTEL 386 dan yang lebih tinggi. Sistem operasi ini mengimplementasikan standard POSIX. Linux dapat berinteroperasi secara baik dengan sistem operasi yang lain, termasuk Apple, Microsoft dan Novell. Nama Linux sendiri diturunkan dari pencipta awalnya, LINUS TORVALDS, yang sebetulnya mengacu pada kernel dari suatu sistem operasi, suatu penamaan yang biasa digunakan untuk mengacu ke pada suatu kumpulan lengkap software, yang bersama-sama dengan kernel menyusun suatu sistem operasi yang lengkap. Akhir-akhir ini kita sering mendengar sebuah sistem operasi bernama Linux yang makin banyak dan luas digunakan. Sejak dideklarasikan 7 tahun yang lalu oleh pembuatnya, Linuz Benedict Torvalds, sistem berbasis UNIX ini berkembang pesat dan telah digunakan oleh lebih dari 7 juta user diseluruh dunia. Didukung oleh para programmer handal di seluruh dunia, dengan memanfaatkan media Internet sistem ini terus dikembangkan untuk mengoptimalkan sumber-daya yang terbatas, semisal hardware dan software yang masih tergolong mahal. Dalam tulisan ini akan dibahas secara global mengenai sistem operasi ini.

2.     Personal Komputer

Perkembangan komputer khususnya PC (Personal Computer) tidak lepas dari kemajuan teknologi CPU (Central Processing Unit). Jika dilihat dari sejarahnya, secara ringkas perkembangannya bisa digambarkan seperti dalam Tabel 1. Intel sebagai pemasok CPU terbesar di dunia telah memproduksi berbagai jenis prosessor sejak tahun 1968. Dimulai dari prosesor untuk kalkulator, typewriter, sampai produk yang terakhir untuk PC, kini kecepatannya sudah demikian cepatnya dibandingkan dengan produksi pertamanya.
Tahun Jenis CPU Jumlah transistor
1971
1972
1974
1978
1982
1985
1989
1993
1995
1997 4004
8008
8080
8086/088
80286
80386
80486
Pentium
Pentium Pro
Pentium II 2.300
20.000
134.000
275.000
1,2 juta
3,1 juta
5,5 juta
7,5 juta
Sejak CPU Intel diiplementasikan untuk produk-produk PC, pada awalnya hanya diperuntukan menjalankan sistem operasi DOS (Disk Operating System) yang dikeluarkan oleh Microsoft sebagai pemasok software pada saat itu. Setelah lahir berbagai macam jenis sistem operasi (Operating System, OS), Intel juga mengembangkan kemampuan prosessornya untuk berbagai keperluan. Diimbangi dengan munculnya beberapa produsen prosessor pesaing seperti AMD, Cyric, IBM, dan yang lainnya, maka produk-produk Intel sebagai produk standar bisa juga dimanfaatkan untuk menjalankan aneka OS termasuk Linux diantaranya. Demikian pula dengan CPU non-Intel seperti Motorolla, DEC Alpha, dan Sparc yang juga dapat menjalankan linux selain dari OS asalnya.

3.     Sistem Operasi
       Sejak pertama telah dikenal dua jenis OS untuk menggerakkan komputer, UNIX dan non-UNIX (MS-DOS, Mac-OS, dll.) UNIX digunakan pada komputer besar seperti super komputer, mainframe, dan sebagainya, sedangkan non-UNIX banyak digunakan pada jenis PC. Dengan adanya trend down sizing, yakni kecenderungan penggunaan komputer besar ke arah komputer kecil termasuk PC, maka sistem berbasis UNIX juga sangat diperlukan.
Gambar 1. Bagan sistem operasi UNIX
UNIX dikembangkan diakhir tahun 60-an oleh sebuah group yang dipimpin Ken Thompson dari AT&T Laboratories. Pada awalnya OS ini didistribusikan secara gratis untuk pengembangannya ke institusi-institusi pendidikan. Namun dalam perjalanannya, setelah banyak digunakan pula dalam dunia industri karena kehandalannya dalam dunia jaringan (networking), maka OS ini dipatenkan dan diperdagangkan. Secara ringkas bagan sistem operasi UNIX bisa dilihat pada Gambar 1.
Selain dalam bidang jaringan UNIX juga dirancang untuk mengerjakan perintah-perintah program secara simultan (multitasking) dan bisa digunakan oleh beberapa user secara bersama (multiuser). Karena berbagai kemampuan yang dimilikinya, UNIX menjadi sangat mahal harganya dan digunakan secara terbatas. Pada awalnya para penggemar UNIX telah membuat aplikasi-aplikasi yang berjalan di atas sistem operasi DOS semisal Unixtool, MINIX, dan sebagainya. Untuk lebih memasyarakatkan sistem operasi berbasis UNIX ini, seorang hacker handal berkebangsaan Finlandia (Linuz B. Torvalds) mengembangkan sebuah sistem berbasis UNIX yang bisa diimplementasikan di komputer setingkat PC (PC-UNIX) yang dikenal dengan nama Linux. Linux adalah open source OS berlesensi GPL (GNU-General Public Lisence) yang mana pendistribusian dan pengembangannya bisa dilakukan secara bebas dengan mengikutkan kode program asal sebagai turunannya. Dalam kondisi yang sulit seperti sekarang ini, maka OS seperti Linux, FreeBSD, dll merupakan suatu alternatif yang tepat untuk digunakan.
Sebenarnya Linux hanya merupakan sebuah kernel dari sebuah sistem PC-UNIX yang mengatur semua program-program baik aplikasi maupun aksesori yang mengikutinya. Untuk mudahnya bisa diperhatikan ringkasan di Gambar 2. Kernel adalah sebuah program yang mengatur kontrol bermacam-macam hardware atau distribusi file-file yang diperlukan. Dengan demikian kernel bisa juga dianggap sebagai “jantung”-nya OS.
Jika dibandingkan dengan MS-Windows9x, maka kernel identik dengan file-file .DLL yang berada dalam direktori system. Untuk menghubungkan kernel dengan user, maka diperlukan beberapa program aplikasi sebagai interface-nya. Program-program tersebut antara lain adalah: Network tool, User command, X-Window, dll.
Kebanyakan program-program aplikasi yang menyertai Linux memiliki lesensi GPL sehingga lebih fleksibel untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan dan mudah didapat dari berbagai site umum di Internet atau CD-ROM pada majalah dan buku-buku tertentu. Untuk itu beberapa orang atau perusahaan berinisiatif membuat sebuah paket distribusi yang memudahkan user atau calon user untuk menginstalasi sistem ini ke PC yang tengah digunakannya. Beberapa distribusi Linux yang sudah dikenal akan diterangkan pada bagian selanjutnya.

4.      Distribusi Linux

Pada garis besarnya distribusi Linux dibagi menjadi 3 bagian yaitu: Slackware, RedHat dan Debian. Masing-masing distribusi mempunyai kelebihan dan kekurangan, hanya saja perlu diingat bahwa sulit untuk menilai distribusi mana yang paling baik karena hal tersebut berpulang kepada user yang kelak akan menggunakannya.
Slackware
Distribusi ini adalah distribusi yang paling awal dari OS Linux, yang dikembangkan oleh Patrick Volkerding sejak tahun 1993. Sebelumnya distribusi ini bernama SLS (Soft Landing Software). Pada distribusi ini bermacam-macam aplikasi dikelompokkan menjadi disk sets. Disk sets A adalah base linux system, AP adalah berbagai aplikasi yang tidak memerlukan X-Window, D adalah program development, dan lain sebagainya.
Tidak seperti distribusi lainnya yang memerlukan manejemen file ketika proses peng-update-an, distribusi ini seperti terpisah dari ketergantungan pada aplikasi-aplikasi yang menyertainya. Dengan demikian maka user diharapkan bisa memahami isi dari sistem Linux dan membuat environmental sesuai dengan kebutuhannya. Kebetulan distribusi ini yang pertama ditemui dan dipakai penulis serta dirasakan mudah untuk digunakan. Bagi pemula dan kurang familiar dengan hardware komputer mungkin akan agak sulit untuk memahaminya. Walaupun demikian, karena banyaknya user dan distribusi ini merupakan distribusi awal sistem linux, maka banyak sekali buku yang menulis mengenai linux dengan distribusi Slackware.
RedHat
RedHat memiliki rpm (RedHat Package Manager), sebuah tool yang mampu mengatur instalasi aplikasi-aplikasi linux maupun menghapusnya. Distribusi RedHat dikeluarkan sejak tahun 1994 oleh RedHat Co., dan merupakan distribusi Linux pertama yang mengimplementasikan package manager. Dengan rpm user menjadi lebih mudah menginstalasi berbagai aplikasi tanpa memikirkan file-file dan setting apa saja yang diperlukan. Biasanya untuk distribusi ini file-file aplikasinya ditandai dengan akhiran .rpm dan banyak tersebar di situs-situs Internet.
Karena kemudahan instalasinya, banyak software-software komersial yang men-suport distribusi ini. Tidak hanya itu, banyak juga distribusi linux yang menggunakan RedHat sebagai basisnya dan membuat distribusi tersendiri. Distribusi-distribusi turunannya antara lain adalah: Caldera OpenLinux, S.u.S.E., TurboLinux, dan lain sebagainya.
Debian
Atas prakarsa FSF (Free Software Foundation) dikembangkan sebuah proyek GNU, dan lahirlah distribusi Debian. Seperti rpm pada RedHat, Debian juga menggunakan perintah yang disebut dselect untuk mempermudah instalasi dan menghapus berbagai jenis aplikasinya. File-file untuk distribusi ini biasanya berakhiran .deb dan mempunyai jumlah variasi paket aplikasi terbesar diantara distribusi Linux yang ada. Berbeda dengan RedHat, aplikasi-aplikasi untuk paket distribusi Debian dikerjakan secara sukarela oleh para programmer di seluruh dunia. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa distribusi inilah yang paling mudah digunakan baik untuk para pemula (newbie) maupun user yang sudah berpengalaman, karena kemudahan instalasinya maupun banyaknya aplikasi yang tersedia.
Lain-lain
Selain tiga distribusi utama diatas, linux juga memiliki distribusi-distribusi lainnya. Yang banyak dan mudah ditemui diantaranya adalah: DOSLinux (distribusi Linux yang kecil dan kompak yang bisa langsung diaplikasikan diatas DOS), Hal91 Floppy Linux (distribusi yang bisa direkam dalam sebuah floppy-disk), LRP (Linux Router Project, distribusi mini untuk optimasi sebagai router), dan lain-lain. Ada juga distribusi yang berdasarkan daerah tempatnya dibuat dengan memasukkan paket khusus aplikasi bahasa tertentu seperti Jepang dengan PJE (Project Japanese Extention), atau yang lainnya.

5.     Instalasi

5.
Apakah mudah menginstalasi linux? pertanyaan yang sering penulis temui pada para peminat OS ini. Untuk menginstal linux ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya: informasi hardware, jenis distribusi linux, dan cara instalasinya. Pada bagian ini akan dicoba diterangkan secara garis besarnya bagaimana cara menginstalasi linux di sebuah PC.
Untuk persiapan instalasi, informasi hardware memang sangat diperlukan diantaranya adalah:
·         CPU (penting)
·
Untuk CPU kita sedikitnya harus mengetahui jenis CPU dikomputer kita. Untuk CPU Intel dan kompatibelnya bisa menggunakan distribusi linux biasa, hanya saja untuk CPU non-Intel (Motorolla, Alpha, Sparc) paket distribusi khusus yang diperlukan. Saat ini penulis masih memakai CPU jenis AMD-K5/P100 yang merupakan kompatibel dari CPU Intel Pentium 100 MHz. Selain jenis CPU juga perlu diperhatikan jenis bus yang digunakan pada motherboard-nya. Ada ISA, EISA, VL, PCI, dll-nya. Hanya saja akhir-akhir ini banyak motherboard yang hanya menggunakan ISA dan PCI bus saja yang juga sudah disupport linux. Demikian pula untuk AGP bus teknologi terakhir untuk akselerasi grafis.
·         Memory/RAM (penting)
·
Besarnya memory pada PC kita juga perlu diketahui untuk mengalokasikan swap disk di harddisk. Biasanya besar swap disk dianjurkan 2 kali besarnya RAM sampai maksimum 128 MB. Jika lebih besar dari 128 MB maka diperlukan multiple swap dan tentu saja semakin besar RAM akan semakin baik. Pembuatan multiple swap bisa dilakukan sampai 11 partisi atau sampai sekitar 2 GB. Penulis masih menggunakan 16 MB RAM untuk instalasi linux disalah satu PC-nya.

·         Driver (penting)
·
Sangat diperlukan untuk mengetahui jenis interface dari harddisk (HD), CD-ROM, dan media lainnya, sebelum menginstalasi linux. Jika HD kita jenis IDE/ATAPI akan sedikit berbeda dengan HD jenis SCSI walaupun secara umum sama dalam pembagian partisinya. Juga penting pula diperhatikan berapa bagian untuk partisi linux dan swap disk-nya. Sebagai informasi diperlukan kapasitas antara 60 s/d 100 MB untuk instalasi linux dan aplikasinya tanpa X-Window, dan diperlukan sekitar 600 MB jika menyertai X-Window dan applikasinya. Pada umumnya setiap driver yang terdeteksi ketika boot pertama akan dapat di-instal Linux, walaupun belum menjadikannya jaminan. Untuk floppy disk drive (FDD) merupakan driver utama yang bisa menetapkan dengan cara apa dan bagaimana instalasi dilakukan. Satu unit HD penulis bermerek Western Digital (WDC AC21000H) sebesar 1 GB dibagi menjadi 3 bagian; 32MB linux-swap, 700MB dan 270MB linux-native.
·         Video Card dan Display Monitor (tambahan)
·
Informasi ini penting jika kita ingin menjalankan X-Window. Pertama yang harus diperhatikan adalah jenis chips dari video card (VGA) yang akan dipakai untuk menentukan X-Server-nya. Makin baru versi distribusi linux-nya, makin banyak jenis VGA yang disupport, yang terkenal diantaranya: SVGA, VGA, Cirrus Logic, OAK, S3, Tridend, Tseng, ATI Mach, dll. Yang tidak kalah pentingnya adalah jenis display monitor yang kita gunakan. Kita harus mengetahui berapa frekwensi sinkron horizontal (HorizSync)-nya dan berapa frekwensi refresh vertikal (VertRefresh)-nya. Penulis masih menggunakan jenis VGA S3/ViRGE-DX dan display monitor IBM 15R-2115 dengan HorizSync 30-62KHz, VertRefresh 50-120Hz.
·         Aksesori (tambahan)
·
Informasi untuk aksesori lainnya seperti keyboard, mouse, network card interface (NIC), soundboard, modem, dan lainnya diperlukan jika akan digunakan. Jenis dan cara instalasi aksesori-aksesori bisa ditelusuri dari dokumen yang ada pada setiap paket distribusi atau mencari langsung di situs-situs linux di Internet.
Setelah kita menyiapkan berbagai informasi hardware PC kita, maka kita mesti menentukan paket distribusi apa yang akan kita pakai. Setiap paket distribusi mempunyai cara tersendiri untuk menginstalnya. Sebagai contoh distribusi Slackware memerlukan 2 buah disket yang digunakan untuk membuat boot-disk dan root-disk. Untuk distribusi RedHat diperlukan sebuah disket untuk boot-disk jika instalasi dilakukan dari CD-ROM dan sebuah disket tambahan jika instalasi dijalankan dari media selain itu (HD, network, dll.). Sedangkan untuk distribusi Debian hanya diperlukan sebuah boot-disk saja. Dan untuk distribusi lainnya bisa ditelusuri dari dokumentasi yang menyertainya.
Secara ringkas instalasi dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
·         Partisi HD
·
Untuk meng-instalasi sebuah paket distribusi linux, kita harus mengalokasikan ruang (space) pada HD yang kita miliki. Diasumsikan spesifik PC kita memiliki HD 1.2 GB yang telah ter-instal MS-Windows9x didalamnya sebesar 400 MB dan RAM 32 MB. Sebelum membuat partisi sebaiknya kita memeriksa kondisi HD dan memperbaikinya dari sektor-sektor yang rusak/error serta merapihkan susunan datanya. Biasanya penulis menggunakan CHKDSK.EXE/SCANDSKW.EXE untuk memeriksa sekaligus membetulkan sektor yang rusak dan DEFRAG.EXE untuk merapihkan datanya. Kemudian membuat partisi lain dengan menggunakan program gratis FIPS.EXE yang biasanya sudah ada disetiap distribusi Linux. Untuk partisi ini bisa juga digunakan program-program komersial lainnya semisal Partition Magic, Partition IT, Norton Utility, dll. Langkah-langkah diatas untuk menyelamatkan data dan susunan file-file MS-Windows9x agar tidak rusak dan untuk lebih jelasnya bisa diperhatikan imajinasi di Gambar 3. Partisi HD yang dibuat adalah 500 MB untuk ruang DOS, 32 MB untuk linux-swap, 500 MB untuk linux (/), dan 200 MB untuk linux (/home).
Untuk HD yang masih baru, bisa saja langsung menggunakan FDISK.EXE atau program fdisk yang ada dalam paket distribusi linux untuk membuat partisinya.
·         Instalasi Paket Distribusi
·
Bila paket distribusi Slackware yang akan kita instal, sebelum memulai instalasi kita harus membuat boot dan root disk dahulu. File image untuk boot dan root disk bisa ditemui masing-masing di direktori \SLACKWAR\BOOTDSK1 dan \SLACKWAR\ROOTDSKS. Untuk merekam file image ke disket kosong yang telah diformat bisa menggunakan program RAWRITE.EXE dalam DOS atau perintah
dd if=/direktori_file_image of=/dev/fd0 dalam UNIX. Ada bermacam-macam jenis file image untuk boot maupun root disk dan masing-masing keterangan bisa didapat pada dokumentasi yang menyertainya. Setelah seluruh disket siap, maka kita harus me-restart PC dan memasukkan disket agar mulai boot dari disket tersebut. Setelah mengikuti beberapa instruksi maka kita diminta mengisi root dan mulai membuat partisi atau sistem file linux dengan perintah fdisk. Dalam UNIX semua device dikenal sebagai sebuah sistem file, demikian pula pada linux. Untuk HD ber-interface IDE/ATAPI biasanya maksimal 4 unit dan dikenal sebagai /dev/hda, /dev/hdb, /dev/hdc, /dev/hdd dan interface SCSI sebagai /dev/sda, /dev/sdb, dan seterusnya. /dev/hdb biasanya digunakan untuk CD-ROM. Dengan perintah fdisk [device-file] kita bisa membuat partisi di HD yang kita inginkan dan membuat jenis sistem file sesuai dengan keperluan. Keterangan selanjutnya bisa dilihat pada perintah help ketika perintah fdisk dijalankan. Setelah partisi siap maka kelanjutan perintah adalah menjalankan perintah setup dan terus mengikuti beberapa instruksi sampai semua paket distribusi selesai diintalasi.
Sedangkan untuk paket distribusi RedHat dan Debian kita cukup membuat sebuah boot disk saja dan mengikuti segala instruksinya termasuk perintah untuk partisi HD yang menjadi satu dengan program installer-nya. Untuk distribusi RedHat dan Debian instalasi awal akan lebih mudah dijalankan dalam sebuah PC.
·         Multiple Boot Loader
·
Kelebihan dari sistem linux adalah pemakaian bersama dengan OS lainnya, misalnya MS-Windows9x. Untuk itu diperlukan sebuah program yang bisa memilih OS mana yang akan kita gunakan. Ada bermacam-macam program yang disediakan baik yang gratis maupun yang komersial. Yang banyak digunakan dan ada dalam sebagian paket distribusi linux adalah LILO (Linux Loader) yang direkam langsung ke MBR (Mother Board Record) HD atau LOADLIN yang dijalankan diatas MS-DOS. Khusus bagi LILO yang terekam pada MBR-nya HD bisa dihapus dengan memakai perintah FDISK.EXE /MBR yang dijalankan diatas MS-DOS. Untuk keterangan selanjutnya bisa ditelusuri dalam dokumentasi yang menyertainya.
·         Setting Tambahan
·
Jika kita telah berhasil meng-instalasi sebuah paket distribusi maka kita tinggal menyesuaikan bentuk sistem kita sesuai dengan keperluan. Bisa dengan menambah program-program aplikasi lain atau dengan meng-kompile ulang kernel agar semua peralatan (modem, SCSI-card, NIC, dll.) dan sistem file (MS-DOS, Windows, dll.) dapat terdeteksi dan tersusun dengan sempurna. Hampir semua cara dan dokumentasi tersedia baik dalam sebuah paket distribusi maupun situs-situs linux (http://www.linux.or.id, http://www.linux.org, dlsb.) di Internet.

6.     Aplikasi dan Network

Apa saja aplikasi yang dapat dijalankan dalam linux? Jawabannya banyak sekali, dari mulai yang gratis tersebar maupun yang komersial, dari perintah-perintah berbasis teks sampai yang menggunakan GUI (Graphic User Interface), atau dari mulai program-program asli UNIX sampai emulator DOS. Walaupun program aplikasi hampir kebanyakan gratis didistribusikan, tidak berarti program-program-nya tidak bermutu. Tetapi banyak sekali program-program aplikasi yang sudah diakui kehandanlannya. Kita bisa temui misalnya: Emacs atau LaTeX untuk pengolah kata, atau XV, GIMP untuk pengolah gambar. Juga aplikasi-aplikasi yang biasa digunakan di MS-Windows semisal Netscape, Office, dan lainnya dapat juga ditemui padanannya di linux. Akan lebih menarik bila pembaca mencoba menjelajahi situs-situs linux di Internet atau mengikuti mailing-list yang berdiskusi tentang linux. Mailing-list untuk bahasa Indonesia bisa diikuti di: id-linux@linux.or.id, pau-mikro@nusantara.net, atau yang lainnya.
Untuk lebih mempermudah kerja biasanya linux menyediakan perangkat X-Window untuk menjalankan aplikasi yang menggunakan GUI. Karena keterbatasan ruang dalam tulisan ini, maka secara mudah bisa digambarkan hubungan antara Linux, X-Window, dan aplikasi yang berjalan diatasnya seperti terlihat pada Gambar 4. Dengan adanya konfigurasi seperti Gambar 4, maka aplikasi berbasis teks dan aplikasi yang menggunakan GUI bisa dijalankan secara bersamaan dalam sebuah platform.
Karena UNIX pada dasarnya didesain untuk banyak user, maka OS berbasis UNIX seperti linux-pun mempunyai kemampuan yang sama, bahkan lebih mudah men-setup network-nya dibandingkan sistem berbasis UNIX lainnya. Untuk salah satu contohnya adalah menjadikan linux sebagai server berbagai macam OS sekaligus menjadi klien-nya seperti pada Gambar 5. Dengan demikian makin jelas bahwa OS Linux tidak hanya handal sebagai PC workstation tunggal (stand-alone) semata, tetapi juga sekaligus bisa difungsikan sebagai server dari bermacam-macam OS yang umum digunakan.
Selain sebagai server bermacam-macam OS, linux juga kerap digunakan sebagai gateway dalam sebuah network. Gateway bisa berfungsi sebagai penghubung antar Intranet maupun antara Intranet ke Internet. Dalam fungsinya sebagai gateway fungsi-funsi seperti IP Masquarade, IP aliasing, IP forwarding, dlsb. bisa diaktifkan. Fungsi-fungsi tersebut digunakan sebagai translator antar segment dari beberapa network yang berbeda.


7.     Penutup

Sebagai kesimpulan bisa didapatkan bahwa linux bisa menjadi media untuk memperkenalkan sistem UNIX yang dahulu masih tergolong sebagai sistem yang mewah. Karena sifatnya yang terbuka (open source) dan berlesensi GPL, maka linux bisa menjadi sistem alternatif untuk menghindari pelanggaran hak cipta dari sistem dan aplikasi komersial. Diharapkan juga agar para pengguna linux bisa sedikit demi sedikit memahami komposisi hardware dan hubungannya dengan software yang tengah digunakan untuk melahirkan hacker-hacker handal dari Indonesia setingkat Linuz penulisnya.
















Referensi
1. ASCCI Japan, Vol.22, Nopember 1998.
2. H. Koyama, et.al, Linux nyuumon, Toppan-shuppan, Tokyo, Oktober 1996.
3. Maebara, Linux de Internet, Fuki-shuppan, Tokyo, April 1996.
4. I.M. Wiryana, Platform apakah yang tepat untuk sarana belajar kita menjelang abad 21?, mwiryana@rvs.uni-bielefeld.de.
5. B. Rahardjo, Buku Pegangan Sistem Unix dan Internet, Open Pathways, Bellingham, 1994.

0 komentar :

Posting Komentar