Jumat, 13 Desember 2013

Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang bagaimana cara memanajemen bandwidth dengan simple queue pada mikrotik.
Pada sebuah jaringan yang mempunyai banyak client, diperlukan sebuah mekanisme pengaturan bandwidth dengan tujuan mencegah terjadinya monopoli penggunaan bandwidth sehingga semua client bisa mendapatkan jatah bandwidth masing-masing. QOS(Quality of services) atau lebih dikenal dengan Bandwidth Manajemen, merupakan metode yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Pada RouterOS Mikrotik penerapan QoS bisa dilakukan dengan fungsi Queue.
Metode Pembagian Bandwidth Share
Selain digunakan untuk melakukan manajemen bandwidth fix seperti pada contoh sebelumnya, kita juga bisa memanfaatkan Simple Queue untuk melakukan pengaturan bandwidth share dengan menerapkan Limitasi Bertingkat.

Contoh :
Kita akan melakukan pengaturan bandwidth sebesar 512kbps untuk digunakan 3 client.
Konsep: 
  1. Dalam keadaan semua client melakukan akses, maka masing-masing client akan mendapat bandwidth minimal 128kbps.
  2. Jika hanya ada 1 Client yang melakukan akses, maka client tersebut bisa mendapatkan bandwidth hingga 512kbps.
  3. Jika terdapat beberapa Client (tidak semua client) melakukan akses, maka bandwidth yang tersedia akan dibagi rata ke sejumlah client yg aktif.
Topologi Jaringan
Langkah-langkah manajemen bandwidth dengan simple queue sebagai berikut :
1. Pastikan kita sudah login ke winbox (bila belum login maka buka winbox kemudian login).
2. Klik pada menu Queues maka akan tampil berupa tampilan berikut ini :
Manajemen Bandwidth dengan Simple Queue
3. Apabila kita akan menambahkan queues baru maka klik add (+) dan kemudian akan masuk pada kotak dialog “New Simple Queue”.
Manajemen Bandwidth dengan Simple Queue
Pada Name dapat isi terserah sesuai dengan kebutuhan. Kemudian pada Target Address bisa diisi dengan IP yang akan ditembak, bisa satu IP dengan komputer yg sedang dipakai.
Pada bagian Burst, Max limit (Target Upload dan Target Download) dapat isi sesuai dengan keiinginan. Misal, diisi dengan 256 Kbps maka yang didapat oleh client juga sebesar itu pula.
Note : Burst dapat tembus hingga 512 Kbps (Burst Limit) dengan syarat tidak download apapun hingga 192 Kbps (Burst Threshold) dalam waktu 8 second (Burst Time).
Kemudian Klik Apply dan Klik OK.
Dalam kasus ini kita contohkan kita ingin memanajemenkan bandwidth disebuah kantor ke beberapa ruangan. Jadi, dapat kita ganti dengan nama : Kantor dengan Max Limitnya target upload-nya 1 M dan dan target downloadnya 1 M.
Manajemen Bandwidth dengan Simple Queue
Note : apabila warna queuenya merah maka sudah over maksimal
4. Apabila kita akan membagi bandwidthnya maka, tambah queue baru dengan memilih add (+) dan isikan namanya, target address dan max limitnya.
Manajemen Bandwidth dengan Simple Queue
Contoh :
Name : Ruang1
Target Address : 192.168.10.0/24
Max limit target uploadnya 1 M dan dan target downloadnya 1 M.
Kemudian masuk pada tab Advance , disinilah nanti bandwidth akan dibagi. Pada bagian Limit At diisi dengan 512 Mb dan 512 Mb.
Manajemen Bandwidth dengan Simple Queue
Pada bagian Parent diisi dengan nama queue yang awal tadi “Kantor”..
Kemudian klik Apply dan klik OK.
Maka dapat kita lihat tampilan manajemen bandwidth yang telah kita lakukan dengan simple queue.
Manajemen Bandwidth dengan Simple Queue
sekian langkah-langkah manajemen bandwidth pada mikrotik dengan menggunakan simple queue.

0 komentar :

Posting Komentar