1.
Pendahuluan
1.
Secara teknis dan singkat dapat dikatakan, Linux adalah suatu
sistem operasi yang bersifat multi user dan multitasking, yang dapat berjalan
di berbagai platform, termasuk prosesor INTEL 386 dan yang lebih tinggi. Sistem
operasi ini mengimplementasikan standard POSIX. Linux dapat berinteroperasi
secara baik dengan sistem operasi yang lain, termasuk Apple, Microsoft dan
Novell. Nama Linux sendiri diturunkan dari pencipta awalnya, LINUS TORVALDS,
yang sebetulnya mengacu pada kernel dari suatu sistem operasi, suatu penamaan
yang biasa digunakan untuk mengacu ke pada suatu kumpulan lengkap software,
yang bersama-sama dengan kernel menyusun suatu sistem operasi yang lengkap. Akhir-akhir
ini kita sering mendengar sebuah sistem operasi bernama Linux yang makin banyak
dan luas digunakan. Sejak dideklarasikan 7 tahun yang lalu oleh pembuatnya,
Linuz Benedict Torvalds, sistem berbasis UNIX ini berkembang pesat dan telah
digunakan oleh lebih dari 7 juta user diseluruh dunia. Didukung oleh para
programmer handal di seluruh dunia, dengan memanfaatkan media Internet sistem
ini terus dikembangkan untuk mengoptimalkan sumber-daya yang terbatas, semisal
hardware dan software yang masih tergolong mahal. Dalam tulisan ini akan
dibahas secara global mengenai sistem operasi ini.
2.
Personal Komputer
Perkembangan komputer khususnya PC
(Personal Computer) tidak lepas dari kemajuan teknologi CPU (Central Processing
Unit). Jika dilihat dari sejarahnya, secara ringkas perkembangannya bisa
digambarkan seperti dalam Tabel 1. Intel sebagai pemasok CPU terbesar di dunia
telah memproduksi berbagai jenis prosessor sejak tahun 1968. Dimulai dari prosesor untuk
kalkulator, typewriter, sampai produk yang terakhir untuk PC, kini kecepatannya
sudah demikian cepatnya dibandingkan dengan produksi pertamanya.
Tahun Jenis CPU Jumlah transistor
1971
1972
1974
1978
1982
1985
1989
1993
1995
1997 4004
8008
8080
8086/088
80286
80386
80486
Pentium
Pentium Pro
Pentium II 2.300
20.000
134.000
275.000
1,2 juta
3,1 juta
5,5 juta
7,5 juta
Sejak CPU Intel diiplementasikan
untuk produk-produk PC, pada awalnya hanya diperuntukan menjalankan sistem
operasi DOS (Disk Operating System) yang dikeluarkan oleh Microsoft sebagai
pemasok software pada saat itu. Setelah lahir berbagai macam jenis sistem
operasi (Operating System, OS), Intel juga mengembangkan kemampuan prosessornya
untuk berbagai keperluan. Diimbangi dengan munculnya beberapa produsen
prosessor pesaing seperti AMD, Cyric, IBM, dan yang lainnya, maka produk-produk
Intel sebagai produk standar bisa juga dimanfaatkan untuk menjalankan aneka OS
termasuk Linux diantaranya. Demikian pula dengan CPU non-Intel seperti
Motorolla, DEC Alpha, dan Sparc yang juga dapat menjalankan linux selain dari
OS asalnya.
3.
Sistem Operasi
Sejak pertama telah dikenal dua jenis OS untuk menggerakkan komputer,
UNIX dan non-UNIX (MS-DOS, Mac-OS, dll.) UNIX digunakan pada komputer besar
seperti super komputer, mainframe, dan sebagainya, sedangkan non-UNIX banyak
digunakan pada jenis PC. Dengan adanya trend down sizing, yakni kecenderungan
penggunaan komputer besar ke arah komputer kecil termasuk PC, maka sistem
berbasis UNIX juga sangat diperlukan.
Gambar 1. Bagan sistem operasi UNIX
UNIX dikembangkan diakhir tahun 60-an
oleh sebuah group yang dipimpin Ken Thompson dari AT&T Laboratories. Pada
awalnya OS ini didistribusikan secara gratis untuk pengembangannya ke
institusi-institusi pendidikan. Namun dalam perjalanannya, setelah banyak
digunakan pula dalam dunia industri karena kehandalannya dalam dunia jaringan
(networking), maka OS ini dipatenkan dan diperdagangkan. Secara ringkas bagan
sistem operasi UNIX bisa dilihat pada Gambar 1.
Selain dalam bidang jaringan UNIX
juga dirancang untuk mengerjakan perintah-perintah program secara simultan
(multitasking) dan bisa digunakan oleh beberapa user secara bersama
(multiuser). Karena berbagai kemampuan yang dimilikinya, UNIX menjadi sangat
mahal harganya dan digunakan secara terbatas. Pada awalnya para penggemar UNIX
telah membuat aplikasi-aplikasi yang berjalan di atas sistem operasi DOS
semisal Unixtool, MINIX, dan sebagainya. Untuk lebih memasyarakatkan sistem
operasi berbasis UNIX ini, seorang hacker handal berkebangsaan Finlandia (Linuz
B. Torvalds) mengembangkan sebuah sistem berbasis UNIX yang bisa
diimplementasikan di komputer setingkat PC (PC-UNIX) yang dikenal dengan nama
Linux. Linux adalah open source OS berlesensi GPL (GNU-General Public Lisence)
yang mana pendistribusian dan pengembangannya bisa dilakukan secara bebas
dengan mengikutkan kode program asal sebagai turunannya. Dalam kondisi yang
sulit seperti sekarang ini, maka OS seperti Linux, FreeBSD, dll merupakan suatu
alternatif yang tepat untuk digunakan.
Sebenarnya Linux hanya merupakan
sebuah kernel dari sebuah sistem PC-UNIX yang mengatur semua program-program
baik aplikasi maupun aksesori yang mengikutinya. Untuk mudahnya bisa
diperhatikan ringkasan di Gambar 2. Kernel adalah sebuah program yang mengatur
kontrol bermacam-macam hardware atau distribusi file-file yang diperlukan.
Dengan demikian kernel bisa juga dianggap sebagai “jantung”-nya OS.
Jika dibandingkan dengan
MS-Windows9x, maka kernel identik dengan file-file .DLL yang berada dalam
direktori system. Untuk menghubungkan kernel dengan user, maka diperlukan
beberapa program aplikasi sebagai interface-nya. Program-program tersebut
antara lain adalah: Network tool, User command, X-Window, dll.
Kebanyakan program-program aplikasi
yang menyertai Linux memiliki lesensi GPL sehingga lebih fleksibel untuk
digunakan sesuai dengan kebutuhan dan mudah didapat dari berbagai site umum di
Internet atau CD-ROM pada majalah dan buku-buku tertentu. Untuk itu beberapa
orang atau perusahaan berinisiatif membuat sebuah paket distribusi yang
memudahkan user atau calon user untuk menginstalasi sistem ini ke PC yang
tengah digunakannya. Beberapa distribusi Linux yang sudah dikenal akan
diterangkan pada bagian selanjutnya.
4.
Distribusi Linux
Pada garis besarnya distribusi Linux
dibagi menjadi 3 bagian yaitu: Slackware, RedHat dan Debian. Masing-masing
distribusi mempunyai kelebihan dan kekurangan, hanya saja perlu diingat bahwa
sulit untuk menilai distribusi mana yang paling baik karena hal tersebut berpulang
kepada user yang kelak akan menggunakannya.
Slackware
Distribusi ini adalah distribusi yang
paling awal dari OS Linux, yang dikembangkan oleh Patrick Volkerding sejak
tahun 1993. Sebelumnya distribusi ini bernama SLS (Soft Landing Software). Pada
distribusi ini bermacam-macam aplikasi dikelompokkan menjadi disk sets. Disk
sets A adalah base linux system, AP adalah berbagai aplikasi yang tidak
memerlukan X-Window, D adalah program development, dan lain sebagainya.
Tidak seperti distribusi lainnya yang
memerlukan manejemen file ketika proses peng-update-an, distribusi ini seperti
terpisah dari ketergantungan pada aplikasi-aplikasi yang menyertainya. Dengan
demikian maka user diharapkan bisa memahami isi dari sistem Linux dan membuat
environmental sesuai dengan kebutuhannya. Kebetulan distribusi ini yang pertama
ditemui dan dipakai penulis serta dirasakan mudah untuk digunakan. Bagi pemula
dan kurang familiar dengan hardware komputer mungkin akan agak sulit untuk
memahaminya. Walaupun demikian, karena banyaknya user dan distribusi ini
merupakan distribusi awal sistem linux, maka banyak sekali buku yang menulis
mengenai linux dengan distribusi Slackware.
RedHat
RedHat memiliki rpm (RedHat Package
Manager), sebuah tool yang mampu mengatur instalasi aplikasi-aplikasi linux
maupun menghapusnya. Distribusi RedHat dikeluarkan sejak tahun 1994 oleh RedHat
Co., dan merupakan distribusi Linux pertama yang mengimplementasikan package
manager. Dengan rpm user menjadi lebih mudah menginstalasi berbagai aplikasi
tanpa memikirkan file-file dan setting apa saja yang diperlukan. Biasanya untuk
distribusi ini file-file aplikasinya ditandai dengan akhiran .rpm dan banyak
tersebar di situs-situs Internet.
Karena kemudahan instalasinya, banyak
software-software komersial yang men-suport distribusi ini. Tidak hanya itu,
banyak juga distribusi linux yang menggunakan RedHat sebagai basisnya dan
membuat distribusi tersendiri. Distribusi-distribusi turunannya antara lain
adalah: Caldera OpenLinux, S.u.S.E., TurboLinux, dan lain sebagainya.
Debian
Atas prakarsa FSF (Free Software
Foundation) dikembangkan sebuah proyek GNU, dan lahirlah distribusi Debian.
Seperti rpm pada RedHat, Debian juga menggunakan perintah yang disebut dselect
untuk mempermudah instalasi dan menghapus berbagai jenis aplikasinya. File-file
untuk distribusi ini biasanya berakhiran .deb dan mempunyai jumlah variasi
paket aplikasi terbesar diantara distribusi Linux yang ada. Berbeda dengan
RedHat, aplikasi-aplikasi untuk paket distribusi Debian dikerjakan secara
sukarela oleh para programmer di seluruh dunia. Banyak pendapat yang mengatakan
bahwa distribusi inilah yang paling mudah digunakan baik untuk para pemula
(newbie) maupun user yang sudah berpengalaman, karena kemudahan instalasinya
maupun banyaknya aplikasi yang tersedia.
Lain-lain
Selain tiga distribusi utama diatas,
linux juga memiliki distribusi-distribusi lainnya. Yang banyak dan mudah
ditemui diantaranya adalah: DOSLinux (distribusi Linux yang kecil dan kompak
yang bisa langsung diaplikasikan diatas DOS), Hal91 Floppy Linux (distribusi
yang bisa direkam dalam sebuah floppy-disk), LRP (Linux Router Project,
distribusi mini untuk optimasi sebagai router), dan lain-lain. Ada juga
distribusi yang berdasarkan daerah tempatnya dibuat dengan memasukkan paket
khusus aplikasi bahasa tertentu seperti Jepang dengan PJE (Project Japanese
Extention), atau yang lainnya.
5.
Instalasi
5.
Apakah mudah menginstalasi linux?
pertanyaan yang sering penulis temui pada para peminat OS ini. Untuk menginstal
linux ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya: informasi hardware,
jenis distribusi linux, dan cara instalasinya. Pada bagian ini akan dicoba
diterangkan secara garis besarnya bagaimana cara menginstalasi linux di sebuah
PC.
Untuk persiapan instalasi, informasi
hardware memang sangat diperlukan diantaranya adalah:
·
CPU (penting)
·
Untuk CPU kita sedikitnya harus
mengetahui jenis CPU dikomputer kita. Untuk CPU Intel dan kompatibelnya bisa
menggunakan distribusi linux biasa, hanya saja untuk CPU non-Intel (Motorolla,
Alpha, Sparc) paket distribusi khusus yang diperlukan. Saat ini penulis masih
memakai CPU jenis AMD-K5/P100 yang merupakan kompatibel dari CPU Intel Pentium
100 MHz. Selain jenis CPU juga perlu diperhatikan jenis bus yang digunakan pada
motherboard-nya. Ada ISA, EISA, VL, PCI, dll-nya. Hanya saja akhir-akhir ini
banyak motherboard yang hanya menggunakan ISA dan PCI bus saja yang juga sudah
disupport linux. Demikian pula untuk AGP bus teknologi terakhir untuk
akselerasi grafis.
·
Memory/RAM (penting)
·
Besarnya memory pada PC kita juga
perlu diketahui untuk mengalokasikan swap disk di harddisk. Biasanya besar swap
disk dianjurkan 2 kali besarnya RAM sampai maksimum 128 MB. Jika lebih besar
dari 128 MB maka diperlukan multiple swap dan tentu saja semakin besar RAM akan
semakin baik. Pembuatan multiple swap bisa dilakukan sampai 11 partisi atau
sampai sekitar 2 GB. Penulis masih menggunakan 16 MB RAM untuk instalasi linux disalah
satu PC-nya.
·
Driver (penting)
·
Sangat diperlukan untuk mengetahui
jenis interface dari harddisk (HD), CD-ROM, dan media lainnya, sebelum
menginstalasi linux. Jika HD kita jenis IDE/ATAPI akan sedikit berbeda dengan
HD jenis SCSI walaupun secara umum sama dalam pembagian partisinya. Juga
penting pula diperhatikan berapa bagian untuk partisi linux dan swap disk-nya.
Sebagai informasi diperlukan kapasitas antara 60 s/d 100 MB untuk instalasi
linux dan aplikasinya tanpa X-Window, dan diperlukan sekitar 600 MB jika
menyertai X-Window dan applikasinya. Pada umumnya setiap driver yang terdeteksi
ketika boot pertama akan dapat di-instal Linux, walaupun belum menjadikannya
jaminan. Untuk floppy disk drive (FDD) merupakan driver utama yang bisa
menetapkan dengan cara apa dan bagaimana instalasi dilakukan. Satu unit HD
penulis bermerek Western Digital (WDC AC21000H) sebesar 1 GB dibagi menjadi 3
bagian; 32MB linux-swap, 700MB dan 270MB linux-native.
·
Video Card dan Display Monitor
(tambahan)
·
Informasi ini penting jika kita ingin
menjalankan X-Window. Pertama yang harus diperhatikan adalah jenis chips dari
video card (VGA) yang akan dipakai untuk menentukan X-Server-nya. Makin baru
versi distribusi linux-nya, makin banyak jenis VGA yang disupport, yang terkenal
diantaranya: SVGA, VGA, Cirrus Logic, OAK, S3, Tridend, Tseng, ATI Mach, dll.
Yang tidak kalah pentingnya adalah jenis display monitor yang kita gunakan.
Kita harus mengetahui berapa frekwensi sinkron horizontal (HorizSync)-nya dan
berapa frekwensi refresh vertikal (VertRefresh)-nya. Penulis masih menggunakan
jenis VGA S3/ViRGE-DX dan display monitor IBM 15R-2115 dengan HorizSync
30-62KHz, VertRefresh 50-120Hz.
·
Aksesori (tambahan)
·
Informasi untuk aksesori lainnya
seperti keyboard, mouse, network card interface (NIC), soundboard, modem, dan
lainnya diperlukan jika akan digunakan. Jenis dan cara instalasi
aksesori-aksesori bisa ditelusuri dari dokumen yang ada pada setiap paket
distribusi atau mencari langsung di situs-situs linux di Internet.
Setelah kita menyiapkan berbagai
informasi hardware PC kita, maka kita mesti menentukan paket distribusi apa
yang akan kita pakai. Setiap paket distribusi mempunyai cara tersendiri untuk
menginstalnya. Sebagai contoh distribusi Slackware memerlukan 2 buah disket yang
digunakan untuk membuat boot-disk dan root-disk. Untuk distribusi RedHat
diperlukan sebuah disket untuk boot-disk jika instalasi dilakukan dari CD-ROM
dan sebuah disket tambahan jika instalasi dijalankan dari media selain itu (HD,
network, dll.). Sedangkan untuk distribusi Debian hanya diperlukan sebuah
boot-disk saja. Dan untuk distribusi lainnya bisa ditelusuri dari dokumentasi
yang menyertainya.
Secara ringkas instalasi dapat
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
·
Partisi HD
·
Untuk meng-instalasi sebuah paket
distribusi linux, kita harus mengalokasikan ruang (space) pada HD yang kita
miliki. Diasumsikan spesifik PC kita memiliki HD 1.2 GB yang telah ter-instal
MS-Windows9x didalamnya sebesar 400 MB dan RAM 32 MB. Sebelum membuat partisi
sebaiknya kita memeriksa kondisi HD dan memperbaikinya dari sektor-sektor yang
rusak/error serta merapihkan susunan datanya. Biasanya penulis menggunakan
CHKDSK.EXE/SCANDSKW.EXE untuk memeriksa sekaligus membetulkan sektor yang rusak
dan DEFRAG.EXE untuk merapihkan datanya. Kemudian membuat partisi lain dengan
menggunakan program gratis FIPS.EXE yang biasanya sudah ada disetiap distribusi
Linux. Untuk partisi ini bisa juga digunakan program-program komersial lainnya
semisal Partition Magic, Partition IT, Norton Utility, dll. Langkah-langkah
diatas untuk menyelamatkan data dan susunan file-file MS-Windows9x agar tidak
rusak dan untuk lebih jelasnya bisa diperhatikan imajinasi di Gambar 3. Partisi
HD yang dibuat adalah 500 MB untuk ruang DOS, 32 MB untuk linux-swap, 500 MB
untuk linux (/), dan 200 MB untuk linux (/home).
Untuk HD yang masih baru, bisa saja
langsung menggunakan FDISK.EXE atau program fdisk yang ada dalam paket
distribusi linux untuk membuat partisinya.
·
Instalasi Paket Distribusi
·
Bila paket distribusi Slackware yang
akan kita instal, sebelum memulai instalasi kita harus membuat boot dan root
disk dahulu. File image untuk boot dan root disk bisa ditemui masing-masing di
direktori \SLACKWAR\BOOTDSK1 dan \SLACKWAR\ROOTDSKS. Untuk merekam file image
ke disket kosong yang telah diformat bisa menggunakan program RAWRITE.EXE dalam
DOS atau perintah
dd if=/direktori_file_image
of=/dev/fd0 dalam UNIX. Ada bermacam-macam jenis file image untuk boot maupun
root disk dan masing-masing keterangan bisa didapat pada dokumentasi yang
menyertainya. Setelah seluruh disket siap, maka kita harus me-restart PC dan
memasukkan disket agar mulai boot dari disket tersebut. Setelah mengikuti
beberapa instruksi maka kita diminta mengisi root dan mulai membuat partisi
atau sistem file linux dengan perintah fdisk. Dalam UNIX semua device dikenal
sebagai sebuah sistem file, demikian pula pada linux. Untuk HD ber-interface
IDE/ATAPI biasanya maksimal 4 unit dan dikenal sebagai /dev/hda, /dev/hdb,
/dev/hdc, /dev/hdd dan interface SCSI sebagai /dev/sda, /dev/sdb, dan
seterusnya. /dev/hdb biasanya digunakan untuk CD-ROM. Dengan perintah fdisk
[device-file] kita bisa membuat partisi di HD yang kita inginkan dan membuat
jenis sistem file sesuai dengan keperluan. Keterangan selanjutnya bisa dilihat
pada perintah help ketika perintah fdisk dijalankan. Setelah partisi siap maka
kelanjutan perintah adalah menjalankan perintah setup dan terus mengikuti
beberapa instruksi sampai semua paket distribusi selesai diintalasi.
Sedangkan untuk paket distribusi
RedHat dan Debian kita cukup membuat sebuah boot disk saja dan mengikuti segala
instruksinya termasuk perintah untuk partisi HD yang menjadi satu dengan
program installer-nya. Untuk distribusi RedHat dan Debian instalasi awal akan
lebih mudah dijalankan dalam sebuah PC.
·
Multiple Boot Loader
·
Kelebihan dari sistem linux adalah
pemakaian bersama dengan OS lainnya, misalnya MS-Windows9x. Untuk itu
diperlukan sebuah program yang bisa memilih OS mana yang akan kita gunakan. Ada
bermacam-macam program yang disediakan baik yang gratis maupun yang komersial.
Yang banyak digunakan dan ada dalam sebagian paket distribusi linux adalah LILO
(Linux Loader) yang direkam langsung ke MBR (Mother Board Record) HD atau
LOADLIN yang dijalankan diatas MS-DOS. Khusus bagi LILO yang terekam pada
MBR-nya HD bisa dihapus dengan memakai perintah FDISK.EXE /MBR yang dijalankan
diatas MS-DOS. Untuk keterangan selanjutnya bisa ditelusuri dalam dokumentasi
yang menyertainya.
·
Setting Tambahan
·
6.
Aplikasi dan Network
Untuk lebih mempermudah kerja
biasanya linux menyediakan perangkat X-Window untuk menjalankan aplikasi yang
menggunakan GUI. Karena keterbatasan ruang dalam tulisan ini, maka secara mudah
bisa digambarkan hubungan antara Linux, X-Window, dan aplikasi yang berjalan
diatasnya seperti terlihat pada Gambar 4. Dengan adanya konfigurasi seperti
Gambar 4, maka aplikasi berbasis teks dan aplikasi yang menggunakan GUI bisa
dijalankan secara bersamaan dalam sebuah platform.
Karena UNIX pada dasarnya didesain
untuk banyak user, maka OS berbasis UNIX seperti linux-pun mempunyai kemampuan
yang sama, bahkan lebih mudah men-setup network-nya dibandingkan sistem
berbasis UNIX lainnya. Untuk salah satu contohnya adalah menjadikan linux
sebagai server berbagai macam OS sekaligus menjadi klien-nya seperti pada
Gambar 5. Dengan demikian makin jelas bahwa OS Linux tidak hanya handal sebagai
PC workstation tunggal (stand-alone) semata, tetapi juga sekaligus bisa
difungsikan sebagai server dari bermacam-macam OS yang umum digunakan.
Selain sebagai server bermacam-macam
OS, linux juga kerap digunakan sebagai gateway dalam sebuah network. Gateway
bisa berfungsi sebagai penghubung antar Intranet maupun antara Intranet ke
Internet. Dalam fungsinya sebagai gateway fungsi-funsi seperti IP Masquarade,
IP aliasing, IP forwarding, dlsb. bisa diaktifkan. Fungsi-fungsi tersebut
digunakan sebagai translator antar segment dari beberapa network yang berbeda.
7.
Penutup
Sebagai kesimpulan bisa didapatkan
bahwa linux bisa menjadi media untuk memperkenalkan sistem UNIX yang dahulu
masih tergolong sebagai sistem yang mewah. Karena sifatnya yang terbuka (open
source) dan berlesensi GPL, maka linux bisa menjadi sistem alternatif untuk
menghindari pelanggaran hak cipta dari sistem dan aplikasi komersial.
Diharapkan juga agar para pengguna linux bisa sedikit demi sedikit memahami
komposisi hardware dan hubungannya dengan software yang tengah digunakan untuk
melahirkan hacker-hacker handal dari Indonesia setingkat Linuz penulisnya.
Referensi
1. ASCCI Japan, Vol.22, Nopember
1998.
2. H. Koyama, et.al, Linux nyuumon,
Toppan-shuppan, Tokyo, Oktober 1996.
3. Maebara, Linux de Internet,
Fuki-shuppan, Tokyo, April 1996.
5. B. Rahardjo, Buku Pegangan Sistem
Unix dan Internet, Open Pathways, Bellingham, 1994.